Pertolongan pertama, penanganan
darurat pada seseorang atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera
sebelum mendapatkan perawatan medis orang yang terlatih (dokter/paramedis).
Pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi
tanda-tanda vital seperti denyut jantung, suhu tubuh dan jalan pernafasan.
Dalam tujuan khususnya, PPPK dapat
mencegah si korban menjadi lebih buruk keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
mencegah si korban menjadi lebih buruk keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh dan kematian.
Perlengkapan PPPK sangat tergantung
pada kebutuhan penanganan korban dan tingkat pengetahuan dan keterampilan dari
si penolong. “Mengetahui apayang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPPK”
adalah sangat penting. Sebagai contoh, memindahkan dengan ceroboh seorang yang
cedera leher dapat menyebab si korban akan mengalami cedara syaraf tulang
belakang yang sangat serius dan menyababkan kelumpuhan.
Yang pertama-tama harus dilakukan
adalah melakukan evaluasi (pengamatan) terhadap kondisi awal si korban. Salah
satu metode dalam mengevaluasi kondisi korban adalah metode ABC, yang berasal
dari:
A. Airway – apakah jalan udara
(pernapasan) terbuka atau terhalang? (oleh debu, air, atau darah kering).
B. Breating – Apakah korban
bernapas? Lihat, dengar dan rasakan hembusan nafas si korban.
C. Circulation – Apakah ada denyut
nadi? Apakah ada pendarahan luar? Periksa perubahan warna kulit si korban dan
suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Pertolongan Pertama GawatDarurat
(PPGD) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan
semakin kompleksnya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi
satu kebutuhan yang sangat penting.
Tujuan PPPK : 3M
1. Meringankan penderitaan si Korban
2. Mencegah pendarahan dan infeksi
3. Mencegah bahaya cacad dan infeksi
Bisa dikatakan tujuan utama PPGD
adalah : penyelenggaraan PPGD bukan berarti mengobati korban, tetapi menyelenggarakan
pertolongan pertama sementara sementara menunggu pertolongan dari ahlinya (
dokter/paramedic)
PROSEDUR PPPK ( langkah-langkah)
1. Perhatikan keadaan si korban (
sadar, pingsan dsb)
2. Jika mungkin, bawa korban,
lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah member berita ke Dokter/
Puskesman, Rumah Sakit terdekat.
3. Tertibkan masyarakat diskitarnya
(kalau ada yang melakukan hal buruk) juga untuk memberikan ruang an udara yang
cukup bagi korban
4. Jika keadaan memaksa dan ahli
medis belum ada. Lakukan prosedur gawat darurat
Memanggil Ambulance
Cara memanggil Ambulance atau
menggunakan telephone untuk meminta bantuan yaitu :
1. Hapalkan nomor telepon gawat
darurat di tempat kamu tinggal seperti contoh nomor untuk Kota Bandung adalah
50505.
2. Sebutkan :
- Identitasmu
- Lokasi tempat kejadian, dimana korban berada dengan jelas
- Jenis penderitaan/ kecelakaan yang dialami korban ( Kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja atau8 korban kriminalitas)
- Keadaan penderita/korban ( sadar/pingsan)
- Jumlah penderita ( penting juga) dan keterangan lain yang dianggap perlu
Menghentikan pendarahan :
1. Menggunakan jari tanganyaitu
menekan pembuluh darah antara luka dengan jantung
2. Menggunakan kain bersih/pembalut,
sapu tangan pada luka
3. Menggunakan pembalut tekan (
pressure bandage)
4. Menggunakan tournikuet ( Bebat
puter) hanya pada pendarahan tertentu yang bersar yang membahayakan jiwa korban
Catatan orang dewasa mempunyai darah
kurang lebih 6,25 liter kehilangan darah sebanyak 1,5 liter saja dapat mengakibatkan
Collapse, kehilangan darah hingga 2,25 liter dapat menyebabkan kematian.
PEMBALUT
Tujuan : mencegah atau menghindari
terjadinya cemar/infeksi akibat kuman/racun pada luka
Macam-macam pembalut :
1. Pembalut segi tiga ( Mitela)
2. Perban/pembalut gulung
3. Pembalut cepat (band-aid)
Contoh penggunaan pembalut pada luka
seperti, dibawah ini :
Cara menutup luka pada tangan atau
kaki.
Cara menutup luka di dada dengan
menggunakan dua buah mitella
Cara menutup luka pada daerah
telinga dan dagu.
Cara menutup luka pada bagian mata
Cara menutup luka pada bagian daerah
hidung dan dagu
Cara menutup luka pada bagian daerah
kepala dan kening
Cara menutup luka pada bagian lutut
dan siku
Cara menutup luka pada bagian tukai
bawah atau betis
Cara menggantung tangan apabila ada
luka dan pembalutan di lengan
BIDAI
( Spalk – Belanda, Splint – Inggris
)
Bidai adalah alat yang dapat
dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah ( Fractuura )
atau retak ( fisura).
Pembidaian disebut juga Fiksasi.
Tujuan dari pembidaian adalah :
untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah
parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.
Syarat-syarat bidai
1. Bidai harus kuat
2. Pemasangan bidai bidai tidak
boleh terlalu ketat
Banyak benda yang dapat dipergunakan
untuk bidai ( darurat) apabila bidai yang sudah jadi tidak tersedia antara lain
:
1. Anggota badan sendiri ( sangat
darurat)
2. Papan bilah bamboo, dahan kayu
3. Karton atau majalah yang agak
tebal
4. Bantal, guling atau selimut (
mengurangi rasa sakit)
5. “air splint’ ( bantalan udara )
6. “ Vacuum matras”
PATAH TULANG DAN RETAK TULANG
Patah tulang (fractuura) menurut
keadaan patahnya, dibagi menjadi :
1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai
menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai
menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
a) Retak tulang (Fisura) disebut
juga Greenstick.
b) Patah tulang tertutup (simple),
dan
c) Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang
mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si korban tidak mengalami
kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya
gangguan umum.
GEJALA PATAH TULANG
1. Anggota badan yang patah tidak
dapat digerakkan
2. Bentuk tubuh\anggota yang patah
mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
3. Membengkak dan warna kulit
kebiru-biruan.
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat
dikerjakan:
1. Hentikan pendarahan dengan
pembalut\penasat.
2. Tutuplah luka dengan pembalut
steril.
3. Kerjakanlah pembidaian yang
memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan. Segeralah bawa
Kerumah Sakit atau ahli penanganan\perawatan tulang patah.
LUKA
Jenis-jenis luka berdasarkan
sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau
penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat
luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di
dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam
tubuh, memar)
Luka adalah peristiwa dimana
jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal
karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya
menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.
Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap
luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome)
atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder
(jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa
steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan
kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat
digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam
keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium
kental atau yang konsentrasinya besar.
LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan
jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60 derajat
celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga)
tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya
kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan
perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100 derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke
bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.
Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih
dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban,
dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan
infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka
bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya
dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
6. Tutuplah si korban dengan
selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya
gigitan), yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan,
timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa
kaku.
3. Penderita gelisah dan
berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas
berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan
jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan
ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang
berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga
jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun)
dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat
berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang
menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu
mengidap rabies atau tidak.
PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN
Peralatan PPGD yang harus kita
siapkan, antara lain :
1. Kapas
2. Pembalut Perekat (plester)
3. Kain segi tiga/mitela (bahasa
belandanya Driedhoek verband)
4. Pembalut gulung/kasa
5. Pembalut kasa/gaas verband
6. Gunting
7. Pipet/pentetes mata
8. Pinset/alat pencepit
9. Karet penasat/bebat
putar/tornikuet ( untuk menahan pendarahan)
10. Bidai ( Spalk-bld, Split-ing)
11. Kotak/tas PPGD yang selalu
tertutup rapat.
Peralatan/obat harus diberi etiket ( tanda)
yaitu warna biru :§
untuk obat luar ( tak boleh diminum) warna putih untuk obat dalam, warna
merah/hitam untuk obat-obat yang beracun/bahaya
Tuliskan tanggal penerimaan obat/pembelian dan
batas kadaluarsanya§
Simpan ditempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak kecil§
12. Obat-obatan yang harus
disediakan, antara lain :
Obat merah ( Mercurochome/betadine) : untuk
luka yang baru yang ringan§
Yodium ( Yodiumtinctur) obat luka yang berat
atau sudah lama§
Perbalsem?salep : Obat luka lama§
Amonia Liquida ( cairan amoniak : perangsang
bagi yang pingsan)§
Larutan burowi : Pembersih luka/pencuci luka§
Boorwater : Pembersih/pencuci luka, bisa juga
untuk mata§
Zulfazincie : Pengobat mata yang sakit§
Minyak kayu putih : penggosok, penghangat
tubuh§
Bubuk sulfanilamide : pengering/obat luka,
tablet norit, obat sakit perut, mulas, keracunan§
Tablet bikarbonat : obat sakit perut, mulas,
keracunan§
Tablet kina : untuk penyakit malaria§
Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam, dsb (
banyak dijual dipasaran)§
Obat-obatan yang dianggap perlu.§
OBAT-OBATAN DARURAT
Jika alat-alat dan obat-obatan di
atas tidak tersedia, sedangkan kita harus segera memberikan pertolongan, maka
kita bisa mempergunakan alat dan obat darurat dan sederhana, seperti di bawah
ini :
1. Tablet norit diganti dengan arang
dapur yang halus atau beras yang telah ditumbuk halus.
2. Amoniak dapat diganti dengan cuka
bibit, bawang merah/putih, minyak wangi, atau jahe.
3. Burowi dapat diganti dengan air
tebu yang disaring atau dengan air sabun.
4. Tauine Zalf dapat diganti dengan
mentega, minyak, kecap (luka bakar).
5. Obat merah dapat diganti dengan
daun babadotan yang ditumbuk.
6. Pembalut dapat diganti dengan
daun pisang yang masih muda/menggulung atau dengan daun waru.
Sikap Menolong
Untuk memberikan pertolongan kepada
orang-orang yang menderita/mengalami kecelakaan, maka kita perlu :
1. Bersikaplah tenang, waspadalah,
sopan, bijaksana dan ramah.
2. Dilakukan dengan ketulusan hati
(ikhlas).
3. Percayalah pada kemampuan diri
dan jangan ragu-ragu.
4. Merencanakan dengan segera, apa
yang harus pertama dilakukan.
5. Perhatikan, apakah ada orang lain
yang siap atau mau membantu.
GANGGUAN UMUM
Gangguan umum adalah terasa sakitnya
seluruh tubuh si penderita karena kecelakaan (derita) yang dialami. Gangguan
umum disebabkan fungsi (kerja) : jantung, paru-paru dan otak terganggu.
Sedangkan gangguan setempat adalah
rasa sakit, yang diakibatkan karena luka (sakit tertentu) yang ada pada satu
tempat.Tetapi, jika gangguan setempatnya cukup hebat/berat bisa mengakibatkan
Gangguan Umum.
Gangguan Umum, terdiri dari :
1. Lena (Colapse/kolaps)
Suatu tanda-tanda kekurangan derajat
kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan oksigen (sesak),
kedinginan, kurang makanan dan keletihan yang sangat.
Gejala: penglihatan terganggu,
pusing dan mual.
Cara penanganan :
a. Tidurkan tanpa bantal jika wajah
penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita tampak memerah.
b. Kompreslah dengan air dingin,
lalu bawalah korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.
c. Longgarkan pakaian yang
kencang/mengikat.
d. Kalau menggigil, selimuti
tubuhnya.
e. Berilah air minum (kalau bisa,
biarkan si korban yang memegang sendiri cangkir atau gelasnya).
2. Gugat (shock)
Penyebabnya adalah
kecelakaan/peristiwa yang mengejutkan.
Gejala : pucat, keringat dingin,
gelisah, dan lemas.
Cara penanganan :
a. Bawa ketempat teduh.
b. Longgarkan pakaian yang
kencang/mengikat.
c. Tenangkan/hibur si korban.
d. Jika ada luka, hentikan
pendarahan dan hilangkan rasa
3. Pingsan (Tidak Sadarkan Diri)
4. Matisuri
Keadaan yang mirip dengan mati, akan
tetapi belum atau tidak ada cirri-ciri mati (lebam kebiruan, suhu tubuh
dingin).
Gejala : Tidak sadar, tidak terasa
denyut darah dan napas (karena lemahnya/tertutup sebab lain).
Sebab : Tenggelam, tertimpa longsor,
tersengat aliran listrik, keracunan, terkena gas, dan lainnya.
Cara penanganan :
a. Penyebabnya segera dihilangkan.
b. Bersihkan mulut, kerongkong dan
hidung.
c. Longgarkan pakaian.
d. Mulailah pernapasan buatan,
sampai ada tanda-tanda hidup.
e. Kemudian bawa korban sesegera
mungkin ke dokter/rumah sakit.
PERNAPASAN BUATAN
Yang dimaksud pernapasan buatan
ialah suatu usaha guna mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali, dengan
jalan mengembangkan dan mengempiskan paru-paru.
Cara-cara atau metode pernapasan
buatan yang terkenal :
1. Metode dari mulut-ke-mulut;
(‘kiss of live’). Metode paling cepat dan juga paling efektif.
2. Metode dari mulut-ke-hidung;
dilakukan jika tidak dapat memasukkan udara lewat mulut, akibat terhalang lidah
si korban.
3. Metode Hoger Nielsen (H.N);
adalah metode yang disarankan untuk korban tenggelam di air.
4. Metode Silvester; dipergunakan
jika wajah si korban terluka keracunan atau terbakar sehingga tidak bisa
menggunakan metode dari mulut-ke-mulut.
5. Metode Schapfer.
6. Metode Howard.
7. Metode Laborde.
Dalam melakukan metode-metode di
atas, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Tahap persiapan.
2. Tahap pelaksanaan (pertolongan).
3. Tahap perawatan lanjutan.
PENDARAHAN
Pendarahan bila dilihat dari arah
keluarnya/sumbernya, dibagi menjadi :
1. Pendarahan luar : darah keluar
dari tubuh kita.
2. Pendarahan dalam : darah keluar
dari dalam tubuh.
Kalau dilihat dari jenis pembuluh
darah yang putus/sobek, pendarahan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Pendarahan pembuluh nadi
(aorta/arteri).
2. Pendarahan pembuluh balik (vena).
3. Pendarahan pembuluh rambut
(kapiler).
Tanda-tanda pendarahan :
1. Dari pembuluh nadi, darah
berwarna merah muda (mengandung banyak oksigen), memancar seirama denyut (pompaan)
jantung.
2. Dari pembuluh balik, darah yang
keluar berwarna merah tua (banyak karbon dioksida), darah mengalir.
3. Dari pembuluh rambut (kapiler),
darah menetes atau merembes, tak berbahaya tetapi tetap diperhatikan.
Tanda-tanda pada penderita (korban)
yang mengalami pendarahan :
1. Muka/wajah si penderita semakin
pucat.
2. Denyut nadi semakin lemah.
3. Penderita menggigil, dan
berkeringat dingin.
Cara-cara menghentikan pendarahan :
1. Tekan tempat keluarnya dengan
pembalut cepat/kasa steril.
2. Jika darah keluar dengan cukup
deras dan berbahaya, gunakanlah pembalut tekan/tornikuet (beban putar).
[Pemasangan tornikuet, adalah
dipasang diantara luka dengan jantung, dibuka setiap 15 menit sekali (maksudnya
agar jaringan tubuh tidak rusak/mati, sebab kalau terjadi kerusakan, bagian
tubuh yang rusak harus diamputansi/dipotong) dilonggarkan, agar oksigen tetap
sampai ke badan/bagian tubuh yang ditornikuer].
3. Dengan menekan pembuluh darah
yang terletak antara luka dengan jantung.
Pertolongan lanjutan bagi penderita
pendarahan :
1. Berilah selimut untuk
menghangatkan badannya.
2. Berilah minum untuk menenangkan
pikirannya.
3. Jika pendarahan terjadi didalam,
pertolongan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau ahlinya.
KERACUNAN
Yang dimaksud dengan keracunan
adalah tubuh kemasukan zat-zat asing yang beracun.
Keracunan ini dapat melalui :
1. Makanan
2. Pernapasan.
3. Gigitan binatang (ular,
laba-laba, kalajengking, dsb).
4. Sentuhan/kontak langsung.
Keracunan dapat mengakibatkan
kematian juga rusaknya anggota/alat-alat tubuh bagian dalam, bila tidak segera
ditolong. Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/miniman yang
beracun antara lain :
1. Tempe bongkrek
2. Ketela pohon yang beracun
3. Beberapa jrnis ikan laut dan
4. Daging beberapa jenis ular
Tanda-tanda (gejala) keracunan
adalah :
1. Pusing kepala
2. Penglihatan terganggu
3. Keringat dingin
4. Tubuh menggigil
5. Lemas
6. Gelisah
7. Mual dan mulut berbuih
Cara-cara pertolongan :
Usahakan agar si korban muntah,
sehingga racun keluar.
1. Bisa dengan tablet
norit/bikarbonat natrikus ( 4-6 tablet)
2. Dengan air santan, susu atau
minyak kelapa
3. Segeralah bawa kedokter/ahli
PENGETAHUAN KESEHATAN
Kemajuan-kemajuan bidang kesehatan
dan kedokteran membuat kita tidak boleh berpangku tangan, tetapi harus dapat
berperan serta, minimalnya dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri.
Karena seperti peribahasa “ Menjaga
kesehatan lebih baik dari pada mengobati penyakit” setiap Pramuka harus :
1. Belajar hidup sehat dan
membiasakan hidup sehat
2. Belajar merawat dan mengobati
keluarga yang sedang sakit
3. Belajar menimbang atau memutuskan
apakah pertolongan dokter diperlukan atau tidak
4. Belajar bagaimana kerjasama
dengan dokter atau paramedic
Ada beberapa hal yang penting untuk
diketahui antara lain :
1. Penyakit jantung
2. Penyakit kangker
3. Penyakit darah tinggi
(hipertensi)
4. Penyakit ginjal
5. Kecelakaan (lalu lintas,
kecelakaan kerja) tindak kriminalitas/kejahatan)
6. Penyakit paru-paru ( pneumonia)
7. Penyakit Tuberkolosis (TBC) dsb
IMINISASI
Iminisasi (kekebalan) telah
diuraikan pada pelajaran olah raga dan kesehatan di sekolah. Iminisasi artinya
memasukan/menyuntikan sejenis antigen ( penyakit yang sudah dilemahkan yang
bertujuan agar tubuh kita dapat menghasilkan sendiri zat yang dapat melumpuhkan
penyakit tertentu) zat yang dapat dihasilkan tubuh untuk melawan penyakit dari
luar disebut antibody.
Macam-macam inunisasi :
1. Immunitas jenis ( berlaku untuk
jenis tertentu saja)
2. Immunitas bawaan ( dibawa sejak
lahir/kandungan)
3. Immunitas buatan ( ada fasif dan
ada aktif)
a.pasif : jika sakit ; kita disuntik
dokter
b.aktif : immunisasi; dilakukan pada
orang yang sehat
Dibawah ini adalah contoh-contoh
immunisasi buatan.yaitu :
1.BCG; untuk TBC (Tubercolosi)
2.DPT; untuk Difteri,Pertusis (batuk
rejan) dan Tetanus
3.Polio; untuk penyakit polio
(lumpuh)
4.Campak; untuk penyakit campak,
5.TDC;
6.Cacar; untuk penyakit cacar,
7.Dsb
Penyakit-penyakit menular
Diantara yang harus diwaspadai
adalah mengenai beberapa penyakit menular,sebab jika tidak cepat-cepat
ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar dapat mengakibatkan
epidemic dan wabah.
Contoh penyakit menular:
1. Malaria, penyebabnya adalah
plasmodium (sejenis protozoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anoples
(betina)
a.Malaria Tropicana,
b.Malaria Tertiana, dan
c.Malaria Quartana.
2. Demam berdarah,penyebabnya adalah
virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty.
3. Thypus (tipes), penularannya
melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini harus banyak
beristirahat dan makan/minum.
4. Kolera, penyebabnya adalah bakti
Clohera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1883, bisa
mrnjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman
(pencernaan).
5. Pes, penyebabnya adalah bakteri
pes, yang bisa ditularkan oleh binatang pengerat, Misalnya tikus.
6. Influlenza (Flu), penularannya
melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Infuenza.
7. Lepra/Kusta, penyakit yang
mengerikan, yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada
manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama,
gejala-gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota
badan, jari tangan dan kaki). Penyebabnya belum bsa diketahui.
8. Cacar, penularannya melalui
pernapasan dan sentuhan/kontak badan. Jika terjadi wabah atau epidemic, tingkat
kematiannya sangat tinggi.
9. Mata, penyebabnya adalah berbagai
macam virus,penularannya melalui kontak badan (sentuhan).
10. Rabies (Gila Anjing),
penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap
rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap rabies biasanya takut
air. Hewan yang mudah terserang rabies adalah anjing, kucing dan kera.
11. Polio, adalah penyakit lumpuh
yang biasanya menyerang anak-anak, Penyebabnya ada virus polio. Penularannya
melalui pencernaan dan pernapasan.
12. Penyakit kelamin, seperti
misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), Penularannya melalui hubungan langsung
atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang
tidak sehat.
Pertolongan pertama, penanganan
darurat pada seseorang atau lebih korban yang mengalami sakit atau cedera
sebelum mendapatkan perawatan medis orang yang terlatih (dokter/paramedis).
Pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau meningkatkan fungsi
tanda-tanda vital seperti denyut jantung, suhu tubuh dan jalan pernafasan.
Dalam tujuan khususnya, PPPK dapat mencegah si korban menjadi lebih buruk
keadaannya dan meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Dalam keadaan
kritis, waktu beberapa menit saja dapat membuat perbedaan besar antara sembuh
dan kematian.
Perlengkapan PPPK sangat tergantung
pada kebutuhan penanganan korban dan tingkat pengetahuan dan keterampilan dari
si penolong. “Mengetahui apayang harus dikerjakan saat melakukan prosedur PPPK”
adalah sangat penting. Sebagai contoh, memindahkan dengan ceroboh seorang yang
cedera leher dapat menyebab si korban akan mengalami cedara syaraf tulang
belakang yang sangat serius dan menyababkan kelumpuhan.
Yang pertama-tama harus dilakukan
adalah melakukan evaluasi (pengamatan) terhadap kondisi awal si korban. Salah
satu metode dalam mengevaluasi kondisi korban adalah metode ABC, yang berasal
dari:
A. Airway – apakah jalan udara
(pernapasan) terbuka atau terhalang? (oleh debu, air, atau darah kering).
B. Breating – Apakah korban
bernapas? Lihat, dengar dan rasakan hembusan nafas si korban.
C. Circulation – Apakah ada denyut
nadi? Apakah ada pendarahan luar? Periksa perubahan warna kulit si korban dan
suhu tubuh sebagai indikasi adanya masalah peredaran darah.
Pertolongan Pertama GawatDarurat
(PPGD) ialah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dengan
semakin kompleksnya kehidupan kita dan lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi
satu kebutuhan yang sangat penting.
Tujuan PPPK : 3M
1. Meringankan penderitaan si Korban
2. Mencegah pendarahan dan infeksi
3. Mencegah bahaya cacad dan infeksi
Bisa dikatakan tujuan utama PPGD
adalah : penyelenggaraan PPGD bukan berarti mengobati korban, tetapi menyelenggarakan
pertolongan pertama sementara sementara menunggu pertolongan dari ahlinya (
dokter/paramedic)
PROSEDUR PPPK ( langkah-langkah)
1. Perhatikan keadaan si korban (
sadar, pingsan dsb)
2. Jika mungkin, bawa korban,
lakukan apa saja yang bisa dikerjakan serta segeralah member berita ke Dokter/
Puskesman, Rumah Sakit terdekat.
3. Tertibkan masyarakat diskitarnya
(kalau ada yang melakukan hal buruk) juga untuk memberikan ruang an udara yang
cukup bagi korban
4. Jika keadaan memaksa dan ahli
medis belum ada. Lakukan prosedur gawat darurat
Memanggil Ambulance
Cara memanggil Ambulance atau
menggunakan telephone untuk meminta bantuan yaitu :
1. Hapalkan nomor telepon gawat
darurat di tempat kamu tinggal seperti contoh nomor untuk Kota Bandung adalah
50505.
2. Sebutkan :
- Identitasmu
- Lokasi tempat kejadian, dimana korban berada dengan jelas
- Jenis penderitaan/ kecelakaan yang dialami korban ( Kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja atau8 korban kriminalitas)
- Keadaan penderita/korban ( sadar/pingsan)
- Jumlah penderita ( penting juga) dan keterangan lain yang dianggap perlu
Menghentikan pendarahan :
1. Menggunakan jari tanganyaitu
menekan pembuluh darah antara luka dengan jantung
2. Menggunakan kain bersih/pembalut,
sapu tangan pada luka
3. Menggunakan pembalut tekan (
pressure bandage)
4. Menggunakan tournikuet ( Bebat
puter) hanya pada pendarahan tertentu yang bersar yang membahayakan jiwa korban
Catatan orang dewasa mempunyai darah
kurang lebih 6,25 liter kehilangan darah sebanyak 1,5 liter saja dapat mengakibatkan
Collapse, kehilangan darah hingga 2,25 liter dapat menyebabkan kematian.
PEMBALUT
Tujuan : mencegah atau menghindari
terjadinya cemar/infeksi akibat kuman/racun pada luka
Macam-macam pembalut :
1. Pembalut segi tiga ( Mitela)
2. Perban/pembalut gulung
3. Pembalut cepat (band-aid)
Contoh penggunaan pembalut pada luka
seperti, dibawah ini :
Cara menutup luka pada tangan atau
kaki.
Cara menutup luka di dada dengan
menggunakan dua buah mitella
Cara menutup luka pada daerah
telinga dan dagu.
Cara menutup luka pada bagian mata
Cara menutup luka pada bagian daerah
hidung dan dagu
Cara menutup luka pada bagian daerah
kepala dan kening
Cara menutup luka pada bagian lutut
dan siku
Cara menutup luka pada bagian tukai
bawah atau betis
Cara menggantung tangan apabila ada
luka dan pembalutan di lengan
BIDAI
( Spalk – Belanda, Splint – Inggris
)
Bidai adalah alat yang dapat
dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah ( Fractuura )
atau retak ( fisura).
Pembidaian disebut juga Fiksasi.
Tujuan dari pembidaian adalah :
untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah
parah, juga untuk mengurangi rasa sakit.
Syarat-syarat bidai
1. Bidai harus kuat
2. Pemasangan bidai bidai tidak
boleh terlalu ketat
Banyak benda yang dapat dipergunakan
untuk bidai ( darurat) apabila bidai yang sudah jadi tidak tersedia antara lain
:
1. Anggota badan sendiri ( sangat
darurat)
2. Papan bilah bamboo, dahan kayu
3. Karton atau majalah yang agak
tebal
4. Bantal, guling atau selimut (
mengurangi rasa sakit)
5. “air splint’ ( bantalan udara )
6. “ Vacuum matras”
PATAH TULANG DAN RETAK TULANG
Patah tulang (fractuura) menurut
keadaan patahnya, dibagi menjadi :
1. Patah tulang terbuka;
Apabila patah tulangnya sampai
menembus kulit sehingga terjadi pendarahan.
2. Patah tulang tertutup;
Apabila patah tulangnya tidak sampai
menembus kulit, tetapi terjadi pembengkakan\memar.
a) Retak tulang (Fisura) disebut
juga Greenstick.
b) Patah tulang tertutup (simple),
dan
c) Patah tulang terbuka (compound).
Pertolongan pertama bagi orang yang
mengalami patah tulang adalah untuk mengusahakan si korban tidak mengalami
kecacatan baik jasmani maupun rohani. Serta mengurangi kemungkinan terjadinya
gangguan umum.
GEJALA PATAH TULANG
1. Anggota badan yang patah tidak
dapat digerakkan
2. Bentuk tubuh\anggota yang patah
mengalami perubahan (timbul pembengkakan).
3. Membengkak dan warna kulit
kebiru-biruan.
4. Berderak-derik
5. Demam dan rasa nyeri yang hebat.
Pertolongan pertama yang dapat
dikerjakan:
1. Hentikan pendarahan dengan
pembalut\penasat.
2. Tutuplah luka dengan pembalut
steril.
3. Kerjakanlah pembidaian yang
memenuhi syarat. Lalu anggota badan yang patah ditinggikan. Segeralah bawa
Kerumah Sakit atau ahli penanganan\perawatan tulang patah.
LUKA
Jenis-jenis luka berdasarkan
sebabnya,terdiri dari :
1. Luka iris,
2. Luka gigitan binatang,
3. Luka gores\parut,
4. Luka bakar,
5. Luka tusuk,
6. Luka akibat zat kimia, atau
penyakit, dsb.
Jenis-jenis luka berdasarkan tempat
luka itu, adalah :
1. Luka dalam (jika luka terjadi di
dalam tubuh), terdapat darah yang menetes atau mengalir keluar.
2. Luka luar (pendarahan di dalam
tubuh, memar)
Luka adalah peristiwa dimana
jaringan tubuh ada yang terputus, tersobek, rusak oleh sesuatu sebab, missal
karena kecelakaan, tertusuk, tertembak, terpukul, jatuh, dsb. Sebagai akibatnya
menimbulkan pendarahan, patah tulang, inpeksi, dan lainnya.
Penanganan Luka
Cara-cara umum pertolongan terhadap
luka, yaitu :
1. Hentikan terjadinya pendarahan.
2. Siram\usap dengan obat merah (mercurochrome)
atau yodium tinctuur (antiseptic lain).
3. Berilah Sulfatilamide powder
(jangan terkena air).
4. Tutuplah dengan kain kasa
steril\kain yang bersih.
5. Jangan sekali-kali melekatkan
kapas tanpa obat\salep.
Keterangan (catatan tambahan) :
1. Obat merah (yodium) dapat
digunakan untuk mematikan hama\kuman.
2. Yodium harus disimpan dalam
keadaan tertutup (berbahaya kalau menguap maka yang tertinggal adalah yodium
kental atau yang konsentrasinya besar.
LUKA BAKAR
Yang disebut luka bakar, adalah kerusakan
jaringan tubuh yang disebabkan oleh panas yang suhunya di atas 60 derajat
celcius.
Luka bakar, dibagi menjadi 3 (tiga)
tingkatan atau disebut juga stadium :
1. Luka bakar tingkat I ;
Kulit kemerahan, terbakar hanya
kulit luar oleh panas sekitar 60 derajat celcius.
2. Luka bakar tingkat II ;
Kulit melepuh, bengkak, merah dan
perih, luka pada kulit ari/jaringan, panas sekitar 100 derajat celcius.
3. Luka bakar tingkat III;
Kulit hangus, pembakaran sampai ke
bagian dalam tubuh, terjadi banyak kerusakan.
Penyebab luka bakar, antara lain :
1. Api (bara yang menyala)
2. Cairan gas (benda yang menyala).
3. Bahan kimia.
4. Sinar matahari.
5. Listrik, dsb.
Cara-cara pertolongan :
1. Hilangkan penyebabnya terlebih
dahulu. Misalkan, memadamkan api dengan cara menggulingkan badan si korban,
dengan kain basah/pasir.
2. Cegahlah gugat dari kemungkinan
infeksi.
3. Tutuplah luka dengan kain steril.
4. Pembalut agak longgar (pada luka
bakar tingkat III, tidak perlu dibalut).
5. Berilah minum sebanyak-banyaknya
dengan air gula hangat (mengembalikan cairan yang hilang).
6. Tutuplah si korban dengan
selimut, agar tidak kedinginan dan mencegah gangguan serangga.
7. Cepat bawa ke ahlinya/dokter.
LUKA GIGITAN
Gejala-gejala luka gigitan (biasanya
gigitan), yaitu :
1. Pada tempat terjadinya gigitan,
timbul bengkak dan kulit membiru.
2. Terasa sakit,panas dan terasa
kaku.
3. Penderita gelisah dan
berkeringat.
4. Timbul pendarahan.
5. Pada luka gigitan ular, ada bekas
berupa titik-titik (bekas taring) harus diperhatikan letak gigitannya.
Pertolongan :
1. Antara luka gigitan dengan
jantung harus dipasang bebat putar (penasat/tornikuet).
2. Pada luka hewan biasa (bukan
ular/binatang berbisa) luka dibersihkan yodium/air yang mengalir.
3. Pada luka gigitan binatang
berbisa, jangan banyak diganggu, dan jangan dihisap sembarangan, korban juga
jangan banyak bergerak karena dapat mempercepat nadi, sehingga bisa (racun)
dapat semakin cepat menyebar, dan segeralah bawa ke dokter atau ahlinya
4. Pada gigitan anjing, cepat
berangkat ke dokter, rumah sakit untuk di vaksin/suntik, dan anjing yang
menggigit harus ditangkap (dikarantina) untuk mengetahui apakah anjing itu
mengidap rabies atau tidak.
PERALATAN PPGD DAN OBAT-OBATAN
Peralatan PPGD yang harus kita
siapkan, antara lain :
1. Kapas
2. Pembalut Perekat (plester)
3. Kain segi tiga/mitela (bahasa
belandanya Driedhoek verband)
4. Pembalut gulung/kasa
5. Pembalut kasa/gaas verband
6. Gunting
7. Pipet/pentetes mata
8. Pinset/alat pencepit
9. Karet penasat/bebat
putar/tornikuet ( untuk menahan pendarahan)
10. Bidai ( Spalk-bld, Split-ing)
11. Kotak/tas PPGD yang selalu
tertutup rapat.
Peralatan/obat harus diberi etiket ( tanda)
yaitu warna biru :§
untuk obat luar ( tak boleh diminum) warna putih untuk obat dalam, warna
merah/hitam untuk obat-obat yang beracun/bahaya
Tuliskan tanggal penerimaan obat/pembelian dan
batas kadaluarsanya§
Simpan ditempat yang aman dan jauh dari
jangkauan anak kecil§
12. Obat-obatan yang harus
disediakan, antara lain :
Obat merah ( Mercurochome/betadine) : untuk
luka yang baru yang ringan§
Yodium ( Yodiumtinctur) obat luka yang berat
atau sudah lama§
Perbalsem?salep : Obat luka lama§
Amonia Liquida ( cairan amoniak : perangsang
bagi yang pingsan)§
Larutan burowi : Pembersih luka/pencuci luka§
Boorwater : Pembersih/pencuci luka, bisa juga
untuk mata§
Zulfazincie : Pengobat mata yang sakit§
Minyak kayu putih : penggosok, penghangat
tubuh§
Bubuk sulfanilamide : pengering/obat luka,
tablet norit, obat sakit perut, mulas, keracunan§
Tablet bikarbonat : obat sakit perut, mulas,
keracunan§
Tablet kina : untuk penyakit malaria§
Tablet-tablet untuk sakit kepala, demam, dsb (
banyak dijual dipasaran)§
Obat-obatan yang dianggap perlu.§
OBAT-OBATAN DARURAT
Jika alat-alat dan obat-obatan di
atas tidak tersedia, sedangkan kita harus segera memberikan pertolongan, maka
kita bisa mempergunakan alat dan obat darurat dan sederhana, seperti di bawah
ini :
1. Tablet norit diganti dengan arang
dapur yang halus atau beras yang telah ditumbuk halus.
2. Amoniak dapat diganti dengan cuka
bibit, bawang merah/putih, minyak wangi, atau jahe.
3. Burowi dapat diganti dengan air
tebu yang disaring atau dengan air sabun.
4. Tauine Zalf dapat diganti dengan
mentega, minyak, kecap (luka bakar).
5. Obat merah dapat diganti dengan
daun babadotan yang ditumbuk.
6. Pembalut dapat diganti dengan
daun pisang yang masih muda/menggulung atau dengan daun waru.
Sikap Menolong
Untuk memberikan pertolongan kepada
orang-orang yang menderita/mengalami kecelakaan, maka kita perlu :
1. Bersikaplah tenang, waspadalah,
sopan, bijaksana dan ramah.
2. Dilakukan dengan ketulusan hati
(ikhlas).
3. Percayalah pada kemampuan diri
dan jangan ragu-ragu.
4. Merencanakan dengan segera, apa
yang harus pertama dilakukan.
5. Perhatikan, apakah ada orang lain
yang siap atau mau membantu.
GANGGUAN UMUM
Gangguan umum adalah terasa sakitnya
seluruh tubuh si penderita karena kecelakaan (derita) yang dialami. Gangguan
umum disebabkan fungsi (kerja) : jantung, paru-paru dan otak terganggu.
Sedangkan gangguan setempat adalah
rasa sakit, yang diakibatkan karena luka (sakit tertentu) yang ada pada satu
tempat.Tetapi, jika gangguan setempatnya cukup hebat/berat bisa mengakibatkan
Gangguan Umum.
Gangguan Umum, terdiri dari :
1. Lena (Colapse/kolaps)
Suatu tanda-tanda kekurangan derajat
kesadaran akibat terbakar sinar matahari, kekurangan oksigen (sesak),
kedinginan, kurang makanan dan keletihan yang sangat.
Gejala: penglihatan terganggu,
pusing dan mual.
Cara penanganan :
a. Tidurkan tanpa bantal jika wajah
penderita pucat dan berikan bantal kalau wajah penderita tampak memerah.
b. Kompreslah dengan air dingin,
lalu bawalah korban ke tempat yang teduh dan berudara segar.
c. Longgarkan pakaian yang
kencang/mengikat.
d. Kalau menggigil, selimuti
tubuhnya.
e. Berilah air minum (kalau bisa,
biarkan si korban yang memegang sendiri cangkir atau gelasnya).
2. Gugat (shock)
Penyebabnya adalah
kecelakaan/peristiwa yang mengejutkan.
Gejala : pucat, keringat dingin,
gelisah, dan lemas.
Cara penanganan :
a. Bawa ketempat teduh.
b. Longgarkan pakaian yang
kencang/mengikat.
c. Tenangkan/hibur si korban.
d. Jika ada luka, hentikan
pendarahan dan hilangkan rasa
3. Pingsan (Tidak Sadarkan Diri)
4. Matisuri
Keadaan yang mirip dengan mati, akan
tetapi belum atau tidak ada cirri-ciri mati (lebam kebiruan, suhu tubuh
dingin).
Gejala : Tidak sadar, tidak terasa
denyut darah dan napas (karena lemahnya/tertutup sebab lain).
Sebab : Tenggelam, tertimpa longsor,
tersengat aliran listrik, keracunan, terkena gas, dan lainnya.
Cara penanganan :
a. Penyebabnya segera dihilangkan.
b. Bersihkan mulut, kerongkong dan
hidung.
c. Longgarkan pakaian.
d. Mulailah pernapasan buatan,
sampai ada tanda-tanda hidup.
e. Kemudian bawa korban sesegera
mungkin ke dokter/rumah sakit.
PERNAPASAN BUATAN
Yang dimaksud pernapasan buatan
ialah suatu usaha guna mencoba agar paru-paru dapat bekerja kembali, dengan
jalan mengembangkan dan mengempiskan paru-paru.
Cara-cara atau metode pernapasan
buatan yang terkenal :
1. Metode dari mulut-ke-mulut;
(‘kiss of live’). Metode paling cepat dan juga paling efektif.
2. Metode dari mulut-ke-hidung;
dilakukan jika tidak dapat memasukkan udara lewat mulut, akibat terhalang lidah
si korban.
3. Metode Hoger Nielsen (H.N);
adalah metode yang disarankan untuk korban tenggelam di air.
4. Metode Silvester; dipergunakan
jika wajah si korban terluka keracunan atau terbakar sehingga tidak bisa
menggunakan metode dari mulut-ke-mulut.
5. Metode Schapfer.
6. Metode Howard.
7. Metode Laborde.
Dalam melakukan metode-metode di
atas, ada tahap-tahap yang harus diperhatikan, yaitu :
1. Tahap persiapan.
2. Tahap pelaksanaan (pertolongan).
3. Tahap perawatan lanjutan.
PENDARAHAN
Pendarahan bila dilihat dari arah
keluarnya/sumbernya, dibagi menjadi :
1. Pendarahan luar : darah keluar
dari tubuh kita.
2. Pendarahan dalam : darah keluar
dari dalam tubuh.
Kalau dilihat dari jenis pembuluh
darah yang putus/sobek, pendarahan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Pendarahan pembuluh nadi
(aorta/arteri).
2. Pendarahan pembuluh balik (vena).
3. Pendarahan pembuluh rambut
(kapiler).
Tanda-tanda pendarahan :
1. Dari pembuluh nadi, darah
berwarna merah muda (mengandung banyak oksigen), memancar seirama denyut (pompaan)
jantung.
2. Dari pembuluh balik, darah yang
keluar berwarna merah tua (banyak karbon dioksida), darah mengalir.
3. Dari pembuluh rambut (kapiler),
darah menetes atau merembes, tak berbahaya tetapi tetap diperhatikan.
Tanda-tanda pada penderita (korban)
yang mengalami pendarahan :
1. Muka/wajah si penderita semakin
pucat.
2. Denyut nadi semakin lemah.
3. Penderita menggigil, dan
berkeringat dingin.
Cara-cara menghentikan pendarahan :
1. Tekan tempat keluarnya dengan
pembalut cepat/kasa steril.
2. Jika darah keluar dengan cukup
deras dan berbahaya, gunakanlah pembalut tekan/tornikuet (beban putar).
[Pemasangan tornikuet, adalah
dipasang diantara luka dengan jantung, dibuka setiap 15 menit sekali (maksudnya
agar jaringan tubuh tidak rusak/mati, sebab kalau terjadi kerusakan, bagian
tubuh yang rusak harus diamputansi/dipotong) dilonggarkan, agar oksigen tetap
sampai ke badan/bagian tubuh yang ditornikuer].
3. Dengan menekan pembuluh darah
yang terletak antara luka dengan jantung.
Pertolongan lanjutan bagi penderita
pendarahan :
1. Berilah selimut untuk
menghangatkan badannya.
2. Berilah minum untuk menenangkan
pikirannya.
3. Jika pendarahan terjadi didalam,
pertolongan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau ahlinya.
KERACUNAN
Yang dimaksud dengan keracunan
adalah tubuh kemasukan zat-zat asing yang beracun.
Keracunan ini dapat melalui :
1. Makanan
2. Pernapasan.
3. Gigitan binatang (ular,
laba-laba, kalajengking, dsb).
4. Sentuhan/kontak langsung.
Keracunan dapat mengakibatkan
kematian juga rusaknya anggota/alat-alat tubuh bagian dalam, bila tidak segera
ditolong. Keracunan melalui makanan, bisa disebabkan oleh makanan/miniman yang
beracun antara lain :
1. Tempe bongkrek
2. Ketela pohon yang beracun
3. Beberapa jrnis ikan laut dan
4. Daging beberapa jenis ular
Tanda-tanda (gejala) keracunan
adalah :
1. Pusing kepala
2. Penglihatan terganggu
3. Keringat dingin
4. Tubuh menggigil
5. Lemas
6. Gelisah
7. Mual dan mulut berbuih
Cara-cara pertolongan :
Usahakan agar si korban muntah,
sehingga racun keluar.
1. Bisa dengan tablet
norit/bikarbonat natrikus ( 4-6 tablet)
2. Dengan air santan, susu atau
minyak kelapa
3. Segeralah bawa kedokter/ahli
PENGETAHUAN KESEHATAN
Kemajuan-kemajuan bidang kesehatan
dan kedokteran membuat kita tidak boleh berpangku tangan, tetapi harus dapat
berperan serta, minimalnya dengan menjaga kesehatan diri kita sendiri.
Karena seperti peribahasa “ Menjaga
kesehatan lebih baik dari pada mengobati penyakit” setiap Pramuka harus :
1. Belajar hidup sehat dan
membiasakan hidup sehat
2. Belajar merawat dan mengobati
keluarga yang sedang sakit
3. Belajar menimbang atau memutuskan
apakah pertolongan dokter diperlukan atau tidak
4. Belajar bagaimana kerjasama
dengan dokter atau paramedic
Ada beberapa hal yang penting untuk
diketahui antara lain :
1. Penyakit jantung
2. Penyakit kangker
3. Penyakit darah tinggi
(hipertensi)
4. Penyakit ginjal
5. Kecelakaan (lalu lintas,
kecelakaan kerja) tindak kriminalitas/kejahatan)
6. Penyakit paru-paru ( pneumonia)
7. Penyakit Tuberkolosis (TBC) dsb
IMINISASI
Iminisasi (kekebalan) telah
diuraikan pada pelajaran olah raga dan kesehatan di sekolah. Iminisasi artinya
memasukan/menyuntikan sejenis antigen ( penyakit yang sudah dilemahkan yang
bertujuan agar tubuh kita dapat menghasilkan sendiri zat yang dapat melumpuhkan
penyakit tertentu) zat yang dapat dihasilkan tubuh untuk melawan penyakit dari
luar disebut antibody.
Macam-macam inunisasi :
1. Immunitas jenis ( berlaku untuk
jenis tertentu saja)
2. Immunitas bawaan ( dibawa sejak
lahir/kandungan)
3. Immunitas buatan ( ada fasif dan
ada aktif)
a.pasif : jika sakit ; kita disuntik
dokter
b.aktif : immunisasi; dilakukan pada
orang yang sehat
Dibawah ini adalah contoh-contoh
immunisasi buatan.yaitu :
1.BCG; untuk TBC (Tubercolosi)
2.DPT; untuk Difteri,Pertusis (batuk
rejan) dan Tetanus
3.Polio; untuk penyakit polio
(lumpuh)
4.Campak; untuk penyakit campak,
5.TDC;
6.Cacar; untuk penyakit cacar,
7.Dsb
Penyakit-penyakit menular
Diantara yang harus diwaspadai
adalah mengenai beberapa penyakit menular,sebab jika tidak cepat-cepat
ditanggulangi, jenis-jenis penyakit ini sebagian besar dapat mengakibatkan
epidemic dan wabah.
Contoh penyakit menular:
1. Malaria, penyebabnya adalah
plasmodium (sejenis protozoa bersel satu) penularannya melalui Nyamuk Anoples
(betina)
a.Malaria Tropicana,
b.Malaria Tertiana, dan
c.Malaria Quartana.
2. Demam berdarah,penyebabnya adalah
virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aides Aegypty.
3. Thypus (tipes), penularannya
melalui makanan dan minuman (pencernaan). Penderita penyakit ini harus banyak
beristirahat dan makan/minum.
4. Kolera, penyebabnya adalah bakti
Clohera yang pertama kali ditemukan oleh Robert Koch di tahun 1883, bisa
mrnjadi wabah yang mematikan. Penularannya melalui makan dan minuman
(pencernaan).
5. Pes, penyebabnya adalah bakteri
pes, yang bisa ditularkan oleh binatang pengerat, Misalnya tikus.
6. Influlenza (Flu), penularannya
melalui pernafasan. Penyebabnya adalah virus Infuenza.
7. Lepra/Kusta, penyakit yang
mengerikan, yang pada zaman dahulu sering disebut sebagai penyakit kutukan pada
manusia kiriman dari Tuhan. Penyakit ini mempunyai masa inkubasi yang lama,
gejala-gejalanya adalah rontoknya bagian-bagian tubuh (ujung-ujung anggota
badan, jari tangan dan kaki). Penyebabnya belum bsa diketahui.
8. Cacar, penularannya melalui
pernapasan dan sentuhan/kontak badan. Jika terjadi wabah atau epidemic, tingkat
kematiannya sangat tinggi.
9. Mata, penyebabnya adalah berbagai
macam virus,penularannya melalui kontak badan (sentuhan).
10. Rabies (Gila Anjing),
penyebabnya virus rabies yang terdapat pada kelenjar ludah hewan yang mengidap
rabies. Cara penularannya melalui gigitan. Hewan pengidap rabies biasanya takut
air. Hewan yang mudah terserang rabies adalah anjing, kucing dan kera.
11. Polio, adalah penyakit lumpuh
yang biasanya menyerang anak-anak, Penyebabnya ada virus polio. Penularannya
melalui pencernaan dan pernapasan.
12. Penyakit kelamin, seperti
misalnya Syphilis dan Gonorhoe (GO), Penularannya melalui hubungan langsung
atau keturunan (kandungan). Penyakit ini biasa terjangkit dari cara hidup yang
tidak sehat.